Portibinews: Sebelum diterjang banjir bandang kemarin, salah satu destinasi wisata pemandian alam Sembahe namanya merupakan daerah tujuan wisata yang banyak dikunjungi khususnya masyarakat Kota Medan karena jaraknya yang tidak terlalu jauh.
Sembahe adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Daerah Sembahe ini terkenal juga dengan lokasi wisata alam yang banyak dikunjungi sobat gaul karena keunikan alamnya.
Nah… seperti yang kita tahu pada umumnya, wisata di Sembahe ini memang terkenal dengan lokasi wisata pemandian alam dengan aliran sungainya yang panjang dan deras dan bening pula.
Baca Juga: Film Indonesia kalahkan 4.288 Film Pendek lain diseluruh dunia di festifal Cannes 2023
Airnya yang jernih serta segar membuat tempat ini menjadi populer bagi para wisatawan yang ingin menikmati alam yang masih alami.
Tak hanya memilki lokasi wisata pemandian alam yang terkenal, Sembahe ini ternyata juga memiliki beberapa hal unik yang perlu kamu ketahui sobat gaul.
Ternyata Pemandian Alam Sembahe ini sudah dibuka sejak tahun 70 an
Pemandian Alam Sembahe sebenarnya berasal dari nama sebuah sungai tempat pemandian alami yang terletak di Kampung Mbelin, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang.
Baca Juga: Sat Brimob Polda Sumut Bergerak Cepat Atasi Bencana Longsor di Tapanuli Tengah
Kampung Mbelin Sembahe ini terletak ± 800 mdpl dengan luas kurang lebih sekitar 300 hektar. Batasnya adalah antara Bingkawan dan Sibolangit.
Sungai Sembahe ini memang terkenal dengan memiliki air yang jernih, dingin, deras dan diselingi dengan pemandangan batu – batu yang besar. Hal inilah yang menjadikan Pemandian Alam Sembahe ini banyak dikunjungi karena cocok untuk melepas penat dari rutinitas sehari – hari.
Uniknya pemberian nama Sembahe ini ternyata memiliki cerita yang cukup menarik. Pemberian nama Sembahe pada daerah ini ternyata berasal dari asal mula kata “Sembahe” yang dulunya “Sembahe Ganjang” yang merupakan sebuah bukit yang yang dipagari hutan lebat dan terdapat ukiran pahatan seperti patung.
Baca Juga: Said iqbal, 20 Propinsi Partai Buruh Klaim Dukung Ganjar Pranowo Jadi Capres
Masyarakat sekitar menamakan patung ini dengan sebutan “Gana – Gana”. Nah, setiap orang yang lewat jika ia laki – laki maka harus memberikan rokok dan jika ia perempuan maka harus mempersembahkan sirih (berdasarkan tradisi suku Karo), dari tradisi inilah muncul kata “Sembah – e” (sembahlah Gana – Gana itu).
Pemandian Sembahe tepat berada di daerah dataran tinggi yang terletak ± 800 mdpl. Karena terletak di dataran tinggi, hal inilah yang menjadikan udara di daerah Sembahe ini cukup dingin seperti berada di Berastagi.
