nasional

Wamenkes Sebut Posko dan RS Darurat di Lokasi Bencana Banjir Sumatera Sudah Berdiri, Pastikan Pelayanan Kesehatan untuk Warga Terdampak

Sabtu, 29 November 2025 | 19:27 WIB
foto: Wamenkes benjamin paulus octavianus (instagram)

JAKARTA-Portibinews: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan warga yang terdampak banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh untuk mulai waspada dengan penyakit yang mungkin akan muncul.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Paulus Octavianus mengungkapkan fasilitas kesehatan di lokasi bencana sudah terkendali.

Ia menyebut bahwa tim dari Kemenkes sudah bergerak ke lokasi bencana setelah malam kejadian untuk merespons kejadian kedaruratan.

“Sejak kejadian, malamnya sudah berangkat, tim kami sudah berangkat,” ujar Benjamin kepada awak media di Kompleks Kepatihan, DIY, pada Sabtu, 29 November 2025.

“Begitu terjadi banjir besar, maka pertama kali yang ditolong kan nyawa sama memberikan perlindungan dan makanan,” imbuhnya.

Baca Juga: Tolak mundur, Gus Yahya Jawab Rapat Syuriyah Tidak Sah

Mendirikan Posko Bantuan dan RS Darurat

Tim dari Kemenkes tersebut, kata Benjamin langsung bertugas untuk mendirikan posko layanan kesehatan dan RS Darurat bagi korban atau warga yang terdampak banjir serta longsor.

“Sudah, otomatis (RS darurat), tempat posko-posko sudah dibuat. Jadi, sekarang yang penting nyawa dulu diselamatkan,” katanya memastikan.

Kemenkes selanjutnya akan fokus dengan pelayanan kesehatan untuk warga terdampak banjir dan longsor di 3 provinsi tersebut.

“Setelah nyawa diselamatkan, mencari korban, baru biasanya, setelah ini kan sekarang sarana prasarana hancur, maka kita akan lakukan sesuai dengan bidangnya,” jelas Benjamin.

“Kami kesehatan, ya pasti fokus untuk bagaimana pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya,” tambahnya.

Baca Juga: Tolak mundur, Gus Yahya Jawab Rapat Syuriyah Tidak Sah

Sementara itu, mengenai tambahan tenaga medis, menurutnya belum terlalu dibutuhkan karena jumlahnya di daerah tersebut masih aman.

Halaman:

Tags

Terkini