Saat itu, suara gemuruh besar menjadi tanda bahaya pertama bagi warga setempat.
Sumarti, salah satu warga yang selamat, masih menitikkan air mata saat mengenang kejadian itu.
"Waktu kejadian itu terdengar suara gemuruh. Beberapa warga memastikan kondisi daerah atas. Tapi ternyata longsor itu membesar, saya pun lari menyelamatkan diri," katanya di tempat pengungsian pada Senin, 17 November 2025 malam.
Korban insiden longsor di Desa Pandanarum itu menceritakan, awalnya warga berlari ke arah makam dusun untuk menghindari jalur longsor.
Baca Juga: Diterpa Isu Ijazahnya Palsu, Hakim MK Arsul Sani Kini Jelaskan soal Kontroversi Kampus di Polandia
Kendati demikian, kondisi semakin memburuk sehingga mereka terpaksa melarikan diri lebih jauh menuju hutan.
"Setelah sampai di hutan, kami dijemput oleh petugas. Lalu dibawa ke puskesmas dan kemudian di posko pengungsian," ujar Sumarti.