JAKARTA-Portibinews: Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur masuk dalam daftar tokoh yang diusulkan mendapat gelar Pahlawan Nasional.
Atas usulan Pahlawan Nasional pada Gus Dur tersebut, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin turut buka suara.
Cak Imin mengatakan bahwa Gus Dur memiliki peran dalam demokrasi di Indonesia.
Cak Imin: Demokrasi Kuat karena Gus Dur
Sebelum menyinggung soal demokrasi Indonesia yang kini kuat karena Gus Dur, Cak Imin menyebut bahwa ada rujukan dari nilai pesantren yang diterapkan.
“Demokrasi tidak akan bisa dimaknai sebagai jalan kemajuan kalau tidak ada rujukan khazanah-khazanah ilmu-ilmu pesantren hari ini,” kata Cak Imin dalam acara penutupan Musabaqoh Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) di Jakarta Pusat pada Minggu, 9 November 2025.
“Subkultur pesantren memberi makna dan warna, demokrasi kalau tidak ada Gus Dur, tidak akan kuat di Tanah Air,” tambahnya.
Cak Imin lantas berpesan kepada para santri untuk bertanggung jawab pada demokrasi yang ada saat ini, berkaitan dengan hasilnya yang akan berakhir dengan memberi manfaat atau kerugian.
“Gus Dur diusulkan menjadi pahlawan tentu kita bangga bersyukur. Terima kasih karena memang demokrasi tumbuh kuat dan terakhir gong yang menjadikan reformasi dan demokrasi adalah Gus Dur,” imuhnya.
Respons Singkat Polemik Pemberian Gelar Pahlawan Nasional pada Soeharto
Dalam momen acara yang sama, saat ditanya mengenai polemik Soeharto yang diusulkan sebagai Pahlawan Nasional, Cak Imin mengaku bukan kapasitasnya untuk berkomentar.
Ia juga menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada pihak yang berwenang pada pemberian gelar Pahlawan Nasional tersebut.
Baca Juga: Momentum bersejarah: Bahasa Indonesia Bergema di General Conference UNESCO