Menjadi bagian program prioritas, Purbaya menegaskan dirinya telah mendapat persetujuan dari Prabowo.
“Kalau uangnya nggak bisa diserap nggak setuju, dia (Prabowo) nggak setuju juga nggak bisa diserap, nggak merubah apa-apa, kan?” ucap Purbaya kepada awak media di kantor Kemenkeu pada Jumat, 19 September 2025.
“Dia (Prabowo) bilang, ‘Saya oke, boleh, bagus,’” tambahnya.
Istana: Memang Harus Dilakukan
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa Istana memberi dukungan pada langkah Purbaya mengenai penarikan anggaran yang gagal terserap.
“Menurut kami itu sesuatu yang harus dilakukan karena belanja pemerintah itu harus optimal, sehingga kalau Menteri Keuangan mengevaluasi, tentu berdasar data,” tutur Prasetyo Hadi di Istana Kepresidenan pada Jumat, 19 September 2025.
“Kalau menurut data serapannya belum optimal, ya sudah jadi kewajiban untuk mendorong pelaksanaan program-program di kementerian tersebut, korelasinya dengan penyerapan anggaran,” terangnya.
Prasetyo juga menambahkan bahwa Presiden Prabowo fokus pada penyerapan anggaran dan setuju sebagai langkah untuk mendorong penyerapan.
“Apa yang menjadi kendala, kita cari jalan keluarnya,” tambahnya.
Bakal Sisir K/L yang Penyerapan Anggaran Tidak Maksimal
Baca Juga: Presiden FIFA Ucapkan Selamat untuk Erick Thohir yang Dilantik Jadi Menpora
Sebelumnya, dalam rapat perdananya bersama DPR RI setelah pelantikannya, Purbaya sudah mengatakan akan menyisir penyerapan anggaran dengan menerjunkan tim khusus.
“Kalau mereka nggak bisa nyusun kebijakan anggaran dalam nyusun program kerjanya atau pengajuan anggarannya, kami akan kirim orang ke sana supaya jalannya cepat dan kita akan monitor on reguler basis,” kata Purbaya di hadapan DPR pada 10 September 2025 lalu.
“Akan saya sisir (program yang lambat), bagian lambat akan kami percepat,” tegasnya saat itu.