nasional

Setelah Sebut Telkomsel Kejam karena Hanguskan Sisa Kuota di Depan Dirut, DPR Langsung Ngadu ke Menteri BUMN

Selasa, 8 Juli 2025 | 20:01 WIB
Foto: Ilustrasi (Unsplash )

JAKARTA-Portibinews: Anggota Komisi VI DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati kembali menyinggung layanan Telkomsel dalam rapat bersama Menteri BUMN.

Dalam rapat yang dilangsungkan di DPR pada Selasa, 8 Juli 2025, Sadarestuwati menyampaikan langsung kepada Erick Thohir tentang kebijakan menghanguskan sisa kuota yang masih dimiliki oleh pengguna.

“Waktu rapat dengan Telkomsel, saya sudah menyampaikan bahwa setiap pembelian kuota pasti ada sisa pada saat masa tenggangnya habis, jadi sudah harus top up lagi,” ujar Sadarestuwati di rapat tersebut.

“Tetapi yang terjadi di sini, sisa kuota itu selalu hangus, nah kiranya bisa itu sisa kuota bisa diakumulasikan saat pembelian berikutnya,” ujarnya.

Baca Juga: Kejagung Periksa Google soal Kasus Korupsi Laptop Chromebook Kemendikbud, Pihak Marketing akan Dipanggil

Ia kemudian memaparkan dengan permisalan sisa kuota dari jutaan pengguna layanan provider yang harus hangus.

“Kalau saya baca, 137 juta ini masyarakat kita menggunakan gadget, saya kira seluruh provider itu bisa mengakumulasikan sisa kuotanya, jadi tidak hangus begitu saja,” tambahnya.

“Gitu Pak Menteri, saya kira perlu evaluasi karena kalau itu masuk di dalam keuntungan, sebesar apa keuntungan itu tentu kami juga ingin tahu,” tandasnya.

Baca Juga: Ini Jadwal Puasa Tasua dan Asyura Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

Sebelumnya, Sadarestuwati melontarkan pernyataan tegas dengan menyebut Telkomsel kejam kepada pelanggannya.

Hal tersebut ia ucapkan saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR bersama jajaran direksi PT Telkom Indonesia pada Rabu, 2 Juli 2025 lalu.

“Kalau di Komisi V Bang Adian bilang aplikator kejam, promo ojol itu bohong, kalau di sini boleh saya katakan Telkomsel kejam, karena melenyapkan sisa kuota dari para penggunanya,” ujar Sadarestuwati saat rapat DPR pada 2 Juli 2025.

Baca Juga: Ini Jadwal Puasa Tasua dan Asyura Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

“Ini kalau dihitung tidak sedikit lho, ini harus dievaluasi,” tambahnya.

Halaman:

Tags

Terkini