nasional

Pasca Viral Nangis saat Tertibkan Lahan Puncak, Dedi Mulyadi Kini Sentil Orang Kaya yang Suka Plesiran ke Alam

Minggu, 4 Mei 2025 | 16:22 WIB
Foto: Dedi Mulyadi (YouTube lembur pakuan)

JAWA BARAT-Portibinews: Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi menyoroti tindakan perusakan alam di kawasan Puncak Bogor tidak bisa dimaafkan.

Sebelumnya, Dedi sempat menangis saat menertibkan lahan di Puncak, seraya mengatakan kawasan pegunungan adalah sesuatu yang amat dihormati dan sakral bagi orang Sunda.

Peristiwa itu pun sempat viral di media sosial (medsos), terlebih Dedi juga menjelaskan terkait makna pegunungan bagi orang Jawa.

Baca Juga: Danantara akan Kelola Kawasan GBK, Direncanakan untuk Jadi Aset yang Produktif dan Bisa Menghasilkan

"Saya mungkin orang yang mengerti sebagai orang Sunda, orang Jawa juga sama, yang mengerti ajaran leluhur," tutur Dedi di kawasan Bogor, pada Maret 2025 lalu.

"Karena bagi orang Sunda dan orang Jawa, gunung itu sesuatu yang sakral, gunung itu sesuatu yang dihormati," terangnya.

Berkaca dari hal itu, kini Dedi kembali menyinggung tindakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang telah merusak alam di Jabar.

Dedi menuturkan peristiwa penertiban kawasan Puncak Bogor dalam kunjungan kerjanya di Kuningan, Jabar.

Baca Juga: Danantara akan Kelola Kawasan GBK, Direncanakan untuk Jadi Aset yang Produktif dan Bisa Menghasilkan

"Itu tidak bisa dimaafkan, karena gunung, laut, air, angin, itu adalah 'ibu' kita semua," tutur Dedi sebagaimana dilansir dari YouTube Lembur Pakuan Channel, pada Minggu, 4 Mei 2025.

Kemudian, Dedi juga menyinggung kebiasaan warga yang tergolong memiliki tingkat ekonomi atas alias orang kaya, kerap pergi plesiran ke wilayah alam.

Di sisi lain, Gubernur Jabar itu pun menyinggung oknum pejabat 'orang kaya' yang dengan sengaja merusak alam untuk kepentingannya sendiri.

"Gunung membuat mata air yang menghidupi mereka, jadi apabila ada perusakan alam, sesungguhnya mereka tidak sadar, sedang menyakiti dirinya sendiri," sebut Dedi.

Baca Juga: Town Hall Danantara Tiba-tiba Digelar Tertutup Tanpa Media, Begini Penjelasan Presiden Prabowo dan Rosan Roeslani

Halaman:

Tags

Terkini