nasional

Kasus Pemerkosaan PPDS di RSHS Bandung, Ketum IDI Sentil Soal Etika Sesuai Sumpah Dokter

Minggu, 13 April 2025 | 16:29 WIB
Foto: Ilustrasi (Instagram )

JAKARTA-Portibinews: Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto mengutuk keras kasus pemerkosaan keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Seperti yang diketahui bahwa seorang dokter residen anestesi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Padjajaran Priguna Anugerah Pratama yang melakukan pemerkosaan pada 3 korban di RSHS Bandung.

Salah satu korban kejadian pada 18 Maret 2025 lalu di Gedung Maternal & Child Health Center (MCHC) lantai 7 RSHS Bandung yang dibius hingga tak sadarkan diri dan Priguna langsung melancarkan aksi bejatnya.

Modus yang ia lakukan adalah dengan melakukan cek darah pada korban yang saat itu tengah menunggu ayahnya yang sedang dirawat di ICU.

Baca Juga: Prabowo Klaim Indonesia Sudah Blunder Selama 30 Tahun Terakhir, Ini Penjelasannya

Atas tindakannya itu, Ketum IDI menyentil dengan mengatakan bahwa dokter adalah profesi yang terikat pada sumpah etika.

“Tanpa merendahkan profesi lain, (dokter) profesi yang mengedepankan etika,” ucap Slamet di Kemayoran pada Sabtu, 12 April 2025.

“Sumpah dokter sudah sebegitunya, kemudian masuk koas saja sudah disumpah juga,” imbuhnya.

Menurutnya, dokter selalu bekerja dalam tim dengan banyak pihak sehingga menuntut keras tindakan tak terpuji ini.

Baca Juga: Sempat Tolak Wacana Relokasi, Kini Menlu Sugiono Diutus ke Palestina

“Dalam menjalankan itu selalu tim, kami itu selalu tim, dokter, perawat, dan yang lain-lain,” ujarnya.

Slamet juga menegaskan bahwa IDI mendukung penuh prose penyidikan secara hukum yang berlaku.

“Kami sangat tertampar makanya kami sangat mengutuk, kalau perlu ya secara kriminal harus ditegakkan hukum,” tegasnya.

Slamet juga mengungkapkan bahwa IDI mempertimbangkan untuk memecat Priguna karena perbuatannya itu tidak bisa ditolerir.

Halaman:

Tags

Terkini