nasional

Kementrian Kesehatan RI: Sekitar 80 persen akses air minum di Indonesia belum layak dikonsumsi

Kamis, 26 Desember 2024 | 19:46 WIB
Foto: Ilustrasi minuman isi ulang (Net)

JAKARTA-Portibinews: Peningkatan akses air minum layak hanya meningkat dari 11 persen menjadi 20,49 persen pada 2023 berdasarkan hasil surveilans Kementerian Kesehatan RI.

Temuan ini dinilai mengkhawatirkan lantaran banyak sumber air minum yang dikonsumsi warga masih mengandung E coli. Terutama yang bersumber dari air isi ulang.

Direktur Penyehatan Lingkungan dr Anas Ma’ruf, MKM, menyebut perbandingan temuan E coli pada air minum isi ulang dan PDAM relatif signifikan.

Baca Juga: Terbukti Terlibat di Kasus Korupsi PT Timah, Harvey Moris Divonis 6,5 Tahun Penjara

Pada sumber air PDAM cemaran ‘hanya’ berkisar 33 persen, sementara pada air minum isi ulang mendekati 50 persen, yakni 45,4 persen.

“Jadi banyak rumah tangga yang dia lebih memilih air isi ulang untuk konsumsi sehari-hari, dibandingkan dari air PDAM yang kemudian dikonsumsi setelah dimasak,” beber dr Anas dalam konferensi pers Jumat (20/12/2024).

Karena masyarakat Indonesia belum percaya dengan kualitas airnya.

Baca Juga: Dikabarkan Hasto Kristiyanto Ditetapkan Sebagai Tersangka, Ini Kata Pengurus PDIP Pusat

" karena mungkin baunya, warnanya tidak baik, masalah dengan perpipaan, jadi dia ragu untuk menggunakan sebagai sumber air minum, ini memang menjadi pekerjaan rumah. Tetapi data kita menemukan cemaran lebih tinggi di air isi ulang,” tandas dia.

Penulis: boy prasetya 

Tags

Terkini