Dijelaskan Saniah, dengan diperbaiki rumah miliknya saat ini sudah tidak lagi merasakan banjir rob masuk ke dalam rumah. Dulunya jika banjir rob masuk rumah perabotan pasti rusak.
"Sudah tidak merasakan banjir rob masuk rumah. biasanya kalau banjir rob masuk ke dalam rumah semua perabot kursi, lemari dan rak piring hancur", ujar Saniah.
Saniah juga berharap kepada Wapres Gibran kedepannya banjir rob diwilayah tersebut dapat diatasi. Sehingga warga yang tinggal disini tidak lagi merasakan banjir rob.
"Tadi pak Wapres bilang banjir rob ini akan segera kita tangani, agar air pasang tidak lagi masuk ke permukiman warga", ucap Saniah.
Seperti diketahui penataan kawasan Medan Belawan Bahari ini telah dilakukan sejak tahun 2022 sampai dengan tahun 2024.
Baca Juga: Lebih Tiga Bulan, Rekanan Pengadaan Peralatan PON XXI Belum Juga Dibayar Tagihannya
Penataan ini merupakan kolaborasi Pemko Medan bersama Kemenko PMK dan Kementerian terkait dalam rangka mengentaskan masalah kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut melalui pendekatan lingkungan.
Penataan kawasan Medan Belawan Bahari yang dilakukan meliputi sejumlah aspek di antaranya saluran drainase dan normalisasi drainase, konstruksi air bersih, tempat pengolahan sampah reduce-reuse-recycle (TPS3R).
Kemudian, pengerjaan jalan paving block, vegetasi, lampu jalan, ruang terbuka hijau (RTH), penjemuran ikan, dan penataan rumah non eligible serta pembangunan prasarana pengendalian banjir rob.
Berdasarkan informasi yang ada di lokasi, tahun 2022 sebanyak 3 rumah telah direnovasi oleh Kementerian PUPR. Di tahun 2023, sebanyak 15 rumah warga telah selesai direnovasi dan 40 unit rumah di tahun 2024 juga telah selesai direnovasi.
Selain itu jalan normalisasi saluran, jalan dan drainase lingkungan serta Air minum dan ruang terbuka hijau juga telah selesai dibangun oleh Pemko Medan bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Penulis: herizal