MEDAN-Portibinews: Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Medan menggelar diskusi bulanan dengan tema ‘Menjaga Kedaulatan Rakyat; Menghadapi Ancaman Terhadap Demokrasi’.
Kegiatan dilaksanakan di Aula Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) GMKI Medan, Jln. Iskandar Muda no. 107A, Medan.
Diskusi bulanan ini merupakan program serial yang rutin diadakan Badan Pengurus Cabang (BPC) GMKI Medan bidang Pendidikan Kader guna menambah wawasan dan memantik daya kritis kader dengan latar belakang keilmuan yang berbeda-beda.
Baca Juga: Hinca Panjaitan Ditunjuk Sebagai Ketua Tim Pemenangan Bobby -Surya
Diskusi ini menghadirkan Dr. Dimpos Manalu, S.Sos., M.Si. sebagai akademisi dan juga senior GMKI.
Diskusi dibuka dengan sambutan oleh Ketua BPC GMKI Medan, Wendy Sembiring. Dalam sambutannya, Wendy Sembiring menyorot fenomena akan adanya ancaman terhadap demokrasi yang akan terjadi.
Fenomena tentang upaya pengangkangan konstitusi seperti upaya RUU Pilkada dan tentang banyaknya kotak kosong di berbagai daerah pastinya mengancam demokrasi dan mempertaruhkan kedaultan rakyat yang utuh.
Baca Juga: Ini Prestasi Yang Luar Biasa Putri Irfan Hakim Pada PON XXI Aceh Sumut
“Ditengah dinamika sosial dan politik yang semakin kompleks, menjaga kedaulatan rakyat adalah suatu keharusan untuk menjaga demokrasi. Praktik korupsi dan proses politik yang kotor pastinya merusak kepercayaan publik yang dilakukan oleh elite politik. Penyalahgunaan kekuasaan oleh elite politik juga menunjukkan dominasi yang membuat mereka tidak lagi membuat kebijakan untuk melayani rakyat dan ini disebabkan mereka memungkinkan kontrol penuh atas proses politik.Dominasi ini juga dapat dilihat dari banyaknya kosong di berbagai daerah pada pelaksanaan pilkada serentak, November mendatang. Kondisi ini pastinya mengurangi kesempatan bagi aktor politik baru untuk muncul dan menantang status quo, serta membatasi partisipasi politik yang inklusif dan kompetitif” ucap Wendy.
Dalam materinya, Dimpos Manalu menyampaikan bahwa situasi bangsa ini sedang tidak baik-baik saja, dapat dilihat dalam aspek sosio-ekonomi yang sebetulnya dikuasai oleh mereka yang punya modal besar dan tergabung dalam oligarki.
Penulis: Hanifah restu putri