nasional

Mahasiswa USU Membuat Komik Edukatif Pencegahan Kekerasan di Lingkungan Kampus

Minggu, 24 September 2023 | 17:24 WIB
Foto: Tim Fortune USU membuat komik edukasi kekerasan di kampus (Portibinews )

MEDAN-Portibinews: Tim Fortune Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) membuat sebuah komik edukatif dalam upaya mencegah kekerasan badan di lingkungan kampus. Pasalnya ruang akademis yang dipandang sebagai tempat kaum terpelajar dan pusat peradaban tak luput dari kekerasan badan itu baik dalam bentuk kekerasan verbal maupun fisik.

 

Diketahui bahwa masih banyak mahasiswa yang mengalami kekerasan tersebut di lingkungan kampus tidak berani melakukan perlawanan. Tak hanya korban, bahkan orang-orang yang berada disekitar korban juga merasa takut untuk berbicara karena adanya risiko mereka akan mendapatkan perlakuan yang sama.

Baca Juga: Dianggap Seperti Ayah Sendiri, Siswa/i SMKN Jateng Tak Rela ditinggal Ganjar Purnatugas

 

“Banyak mahasiswa yang mengalami kekerasan itu tidak berani melawan, dan yang lebih menyedihkan adalah mahasiswa yang seharusnya bisa membantu temannya terhindar dari hal ini justru tidak berani. Sampai sekarang mahasiswa yang menerima tindakan kekerasan itu masih terjadi, terlebih di era kemajuan teknologi,” kata Dosen Pembimbing Tim Fortune USU Fotarisman Zaluchu, Minggu (24/9/2023). 

 

Komik bertajuk “Ayo Bela Teman Kita” berisi upaya inisiatif yang dapat dilakukan mahasiswa untuk melindungi diri sendiri atau orang sekitar dari ancaman kekerasan badan di lingkungan kampus. Dalam komik ini, mereka ingin menegaskan bahwa mahasiswa tidak boleh tinggal diam ketika melihat ataupun mendengar tentang tindakan kekerasan badan.

Baca Juga: Puan Maharani Bagukan Tiket Kereta Untuk Pasangan Calon Pengantin di Klaten

Pembuatan komik disusun berdasarkan data yang diperoleh Tim Fortune USU melalui wawancara dengan orang-orang yang terlibat dengan kehidupan kampus. Mereka melakukan wawancara dengan tenaga kependidikan, dosen, dan Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kekerasan Seksual di dua Perguruan Tinggi di Sumatera Utara.

 

“Dari hasil wawancara pada mahasiswa, ada dosen yang melakukan pembicaraan panggilan video (video call) pada mahasiswa perempuan dengan latar belakang pakaian dalam, atau hanya mengenakan celana pendek,” jelas Fotarisman.

 

“Ada dosen yang menelepon mahasiswa dan memaksa memanggil dengan panggilan yang tidak etis. Semua kejadian tersebut sebenarnya bisa dicegah jika kita mendorong mahasiswa yang berada di sekitar peristiwa. Sehingga saat terjadi kemungkinan tersebut, mereka melakukan aksi menyetop, menarik temannya, atau melawan pelaku,” tambahnya.

Halaman:

Tags

Terkini