Curhat Pengungsi di Aceh Tamiang: Menolak Bantuan Uang, Mengaku Lebih Butuh Mukena untuk Ibadah

Photo Author
- Minggu, 14 Desember 2025 | 19:40 WIB
foto: salah seorang pengungsi aceh (instagram)
foto: salah seorang pengungsi aceh (instagram)

ACEH-Portibinews: Aceh Tamiang menjadi salah satu daerah yang terdampak parah dalam bencana banjir dan longsor di Sumatera.

Bantuan dari berbagai pihak, mulai dari influencer, selebritas, hingga pemerintah masih terus berdatangan kepada warga terdampak.

Posko-posko pengungsian yang tersebar di banyak titik didirikan untuk menjadi tempat berteduh warga yang kini kehilangan rumah.

Ramai di media sosial, salah satu pengungsi dari Aceh Tamiang meminta bantuan berupa mukena dan sarung untuk beribadah.

Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @zaits_bf pada Sabtu, 13 Desember 2025, seorang ibu disebut menolak pemberian uang dan tambahan makanan karena lebih butuh mukena.

“Ibu perlunya mukena? Ibu ini perlunya mukena, dikasih uang nggak mau. Mukena sama jilbab, ibu ini mau ibadah nggak bisa,” ujar perekam video tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Maksimalkan Operasi Tanggap Darurat Banjir di Aceh, Diantaranya Jalan, Logistik dan Armada Laut

Video tersebut lantas menunjukkan kondisi tempat tinggal pengungsi tersebut, yakni berupa terpal sederhana dengan atap rendah.

“Tidurnya di sini, sama minta terpal, dikasih uang dia nggak mau uang. Dia cuma mau mukena,” lanjutnya.

Pengungsi Mengaku Kesulitan untuk Ibadah

Selain menolak pemberian uang, pengungsi tersebut juga menolak tambahan bantuan berupa makanan.

Menurut pengakuannya, bantuan logistik berupa makanan sudah mencukupi, tapi bantuan alat ibadah yang masih kurang.

“Iya mukena dengan kain sarung, selimut. Suami sakit. Lainnya nggak usah, makanan sudah ada,” ucap pengungsi tersebut.

Baca Juga: Operasional RS di Aceh Belum Optimal, Menkes Soroti Kesehatan Ibu Hamil dan Pasien Cuci Darah saat Rapat Bersama Presiden

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Sumber: Rilis

Tags

Rekomendasi

Terkini

X