WWF Indonesia dan Kementrian Lingkungan Hidup Perkuat Kolaborasi Multipihak atasi Polusi Plastik, Krisis Iklim dan Krisis Keanekaragaman Hayati

Photo Author
- Rabu, 29 Oktober 2025 | 11:40 WIB
foto: WWF Indonesia dan Kementrian Lingkungan Hidup teken MOU (instagram)
foto: WWF Indonesia dan Kementrian Lingkungan Hidup teken MOU (instagram)

Jakarta-Portibinews: WWF-Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup menggelar diskusi multi-pihak yang bertajuk Plastic, Climate, and Biodiversity Forum sebagai langkah konkret untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi para pemangku kepentingan. Diskusi ini dilaksanakan pada Selasa (28/10) di Jakarta.

Dalam diskusi multipihak ini, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Dr. Hanif Faisol Nurofiq berkenan menghadiri acara sekaligus memberikan sambutan arahan.

Acara ini sekaligus menandakan kerjasama antara WWF-Indonesia dengan Kementerian Lingkungan Hidup/ Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) dan Provinsi Daerah Khusus Jakarta. Dalam acara in CEO WWF-Indonesia, Aditya Bayunanda turut mendampingi Menteri Lingkungan Hidup.

Baca Juga: Kontrak RI-China Ihwal Pengadaan Whoosh Tuai Sorotan, Anggota DPR Disebut Tak Tahu Isi Kontraknya

Diskusi kolaboratif multipihak ini menjadi momentum penting bagi pemerintah dan masyarakat sipil. Pasalnya, para peserta kegiatan menjadi saksi atas penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara KLH/BPLH dan WWF-Indonesia yang akan memperkuat kerja di bidang pembangunan lingkungan berkelanjutan.

Selain itu, dalam acara yang sama, WWF-Indonesia juga melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta untuk mendorong pelaksanaan prinsip-prinsip pelestarian di tingkat daerah.

Diskusi yang menghadirkan peserta dari berbagai pemangku kepentingan ini menyajikan narasumber ahli, seperti Agus Rusly, Direktur Pengurangan Sampah dan Pengembangan Ekonomi Sirkular Kementerian Lingkungan Hidup, Adib Awaludin, Kepala Seksi Pengurangan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, dan Dewi Lestari Yani Rizki, CCO WWF-Indonesia dan juga Andreas Røise Myrhvold, WWF Norway untuk koordinator Program No Plastic In Nature.

Baca Juga: Di Balik Isyarat Meredanya Perang Dagang AS vs China Muncul usai KTT ASEAN, Ada Misi Politik-Ekonomi Trump ke Xi Jinping

Ketiga narasumber kunci ini menyoroti keterkaitan antara polusi plastik, perubahan iklim, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Diskusi publik ini memiliki tujuan spesifik, yaitu mewujudkan kolaborasi multipihak untuk mengatasi ketiga isu: solusi sampah plastik, percepatan penanganan krisis klim, dan solusi hilangnya keanekaragaman hayati (atau lebih dikenal dengan "Triple Planetary Crisis”). Dengan demikian ketiga masalah ini dapat ditangani oleh para pihak secara terpadu dan tidak terpisah.

Menteri Lingkungan Hidup, Dr. Hanif Faisal Nurofiq, menyampaikan, “Ketiga isu ini tidak bisa dilihat sebagai persoalan yang berdiri sendiri. Krisis polusi plastik, perubahan iklim, dan penurunan keanekaragaman hayati membentuk satu kesatuan tantangan yang membutuhkan solusi terintegrasi dan kolaborasi.

" Dr Hanif menambahkan, “Sinergi lintas sektor menjadi kunci untuk memastikan Indonesia benar-benar menuju lingkungan yang berkeadilan dan berkelanjutan salah satunya melalui penerapan ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah. Kita bergerak bersama untuk memastikan bumi tetap layak huni bagi generasi mendatang.”

Baca Juga: Kontrak RI-China Ihwal Pengadaan Whoosh Tuai Sorotan, Anggota DPR Disebut Tak Tahu Isi Kontraknya

Dr. Hanif Faisal Nurofiq menegaskan, forum ini dilaksanakan untuk mendorong koneksi dan kerja sama multipihak dalam upaya menangani permasalahan krisis lingkungan tiga lapis dengan menerapkan ekonomi sirkular.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Sumber: Rilis

Tags

Rekomendasi

Terkini

X