Madina, Portibi DNP - Koalisi Mahasiswa Pergerakan Kabupaten Mandailing Natal (Kompak Madina) mengharapkan kepada masyarakat supaya jangan ada politisasi yang mengarah untuk saling tuding dan mengorbankan orang lain dengan sasaran tombak adegan tari ular yang menjatuhkan salah satu pihak tertentu. Menurut Taufik Pulungan selaku ketua Kompak Madina seakan-akan perbuatan tercela tersebut dijadikan alat politik untuk menjatuhkan elektabilitas dan moral seseorang maupun jabatannya yang sedang diembannya, " Kami berharap kepeda seluruh lapisan masyarakat supaya jeli menilai suatu perkara yang kami duga sudah digiring oleh kelompok tertentu, jika memang perlu perbuatan tersebut segera diproses lebih jauh," Maka kita mendukung kejadian tersebut kita kembalikan kepihak berwajib supaya diproses sebagimana dengan ketentuan hukum yang berlaku dinegara kesatuan Republik Indonesia," ucap Taufik Pulungan Sementara Imam Ahmadi Sekjen Kompak Madina Menilai persoalan ini perlu dibahas lagi oleh Majelis Ulama Indonesia kabupaten Mandailing natal untuk segera menentukan fatwa hukum terhadap perbuat tercela yang telah melanggar adat istiadat dan norma serta mencoreng Mandailing natal sebagai serambi mekkah nya sumatera utara, Iman juga menambahkan bahwa sudah saatnya pemerintah Mandailing Natal membuat suatu Perbub yang baru untuk menutup ruang gerak LGBT yang saat ini semakin merajalela di madina ini. " Kami berharap pemerintah untuk segera membuatkan perbub yang baru, karena kalau kelompok ini terus kita biarkan bukan hanya generasi sekarang yang rusak tapi gerenasi selanjutnya juga akan rusak," tutup taupik.