CHINA-Portibinews: Linimasa media sosial (medsos) kini tengah hangat memperbincangkan perang dagang yang terjadi antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia, Amerika Serikat (AS) dan China.
Hal ini berkaitan dengan kebijakan tarif balasan atau resiprokal Presiden AS, Donald Trump terhadap produk China sebesar 145 persen.
Sementara itu, China pun tidak tinggal diam dengan membalas tarif impor produk AS dikenakan pajak 125 persen.
Influencer asal Indonesia, Raymond Chin turut mengutarakan pandangannya terkait perang dagang AS versus China.
Baca Juga: Penyanyi Legendaris Tanah Air Titiek Puspa Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun
Pengusaha muda startup di bidang finansial dan investasi, Ternak Uang, itu menilai AS merupakan negara dengan importir terbesar di dunia.
"Amerika jadi negara dengan importir paling besar di dunia, kalau tidak salah sekitar 3,4 triliun dolar," tutur Raymond sebagaimana dilansir dari YouTube Raymond Chin pada Selasa, 15 April 2025.
"Meski begitu, Trump ini tidak mau kalah sama Xi Jinping (Presiden China) dan sekarang makin jelas, tanggal 2 April 2025 ada tarif resiprokal Trump," sambungnya.
Baca Juga: Penyanyi Legendaris Tanah Air Titiek Puspa Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun
Raymond menyebut Trump meneken kebijakan itu dengan alasan yang sederhana, yakni ingin menunjukkan AS adalah negara dengan ekonomi nomor satu di dunia.
Selain itu, sang YouTuber menyebut langkah penetapan tarif Trump itu sebagai strategi negosiasi untuk semua negara.
"Ini strategi negosiasi untuk power play sama semua negara. Seolah menunjukkan bahwa AS nomor satu," terang Raymond.
Baca Juga: Prabowo Klaim Indonesia Sudah Blunder Selama 30 Tahun Terakhir, Ini Penjelasannya
"Karena dia (Trump) melihat bolongnya kemajuan ekonomi Amerika itu di masalah impor sama ekspor. Jadi, menurut saya kebijakan tarif ini antara gila atau jenius," tambahnya.