Portibinews: Penembakan 5 WNI di Malaysia oleh aparat maritim APMM Malaysia masih dalam proses penyelidikan.
Dari 5 korban penembakan, 2 di antaranya meninggal dunia.
Satu orang ditemukan meninggal dunia di atas kapal saat ditemukan oleh APMM dan 4 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit.
Korban meninggal dunia lainnya adalah satu orang yang sebelumnya sempat dikabarkan kritis dan koma usai menjalani operasi ginjal yang terkena timah panas aparat.
Korban meninggal dunia yang pertama berinisial B sudah dimakamkan di kampung halamannya di Riau dan yang kedua masih dalam prose identifikasi.
Sempat terjadi perbedaan kronologi antara korban dan APMM
Pada awal rilis pernyataan, APMM mengatakan kalau penembakan terjadi saat kapal yang ditumpangi oleh kelima WNI itu melintas di Tanjung Rhu.
Peluru ditembakkan karena diduga penumpang kapal melakukan perlawanan.
HA dan MZ yang kondisinya stabil telah memberikan keterangan terkait kronologi penembakan kepada pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia dan KBRI Kuala Lumpur.
Keterangan yang diberikan oleh kedua korban justru bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh pihak APMM.
Dalam keterangan yang dipublikasi laman resmi Kementerian Luar Negeri pada Rabu, 29 Januari 2025, HA dan MZ membantah telah melakukan perlawanan dengan senjata tajam kepada aparat APMM.
Menteri Dalam Negeri Malaysia ungkap kronologi penembakan APMM pada 5 WNI
Kapal yang ditumpangi 5 WNI mengabaikan peringatan APMM