peristiwa

Gempa Magnitudo 6,0 Dikedalaman 75 Km Guncang Timur Tengah Utara

Selasa, 25 Juli 2023 | 15:18 WIB
Foto: Ilustrasi bencana alam gempa bumi di Timur Tengah Utara (BNPB )

 

Timur Tengah Utara-Portibinews: Warga Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merasakan guncangan gempa dengan magnitudo (M)6,0. Gempa dengan kedalaman 75 km terjadi pada hari ini, Selasa (25/7), pukul 08.25 waktu setempat atau Wita. Pusat gerakan bumi berada 74 km barat laut TTU.

Episentrum yang berada di laut tidak berpotensi tsunami. Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTU menyebutkan warga merasakan guncangan dengan intensitas sedang.

Baca Juga: Pordasi Kota Medan Gelar Horseback Archery Championship 2023

Getaran berdurasi pendek 1 hingga 3 detik di rasakan warga setempat. Petugas BPBD melakukan pemantauan di wilayahnya. Informasi saat gempa terjadi, warga sempat panik dan bergegas keluar rumah.

Sementara itu, BPBD Kabupaten TTS juga menginformasikan warga panik dan berhamburan keluar rumah. Guncangan dirasakan sedang sekitar 1 hingga 3 detik.

Berdasarkan intensitas gempa yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity atau MMI, wilayah Kefamenanu, Soe, Alor dan Maumere, Larantuka, Waingapu pada II – III MMI, Lembata III MMI, Kupang, Ende dan Atambua II MMI. Parameter Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika pada skala III MMI mendeskripsikan adanya getaran dirasakan warga di dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Baca Juga: Penyaluran Kredit dan Pembiayaan PT BTN Capai 308 Triliun pada Semester I

Wilayah Kabupaten TTU dan TTS memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.

Berdasarkan analisis inaRISK, sebanyak 24 kecamatan di Kabupaten TTU berada pada potensi tersebut, sedangkan 32 kecamatan di TTS.

Menyikapi potensi bahaya gempa, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk selalu siap siaga.

Baca Juga: Dekranasda Sumut Adakan Kegiatan Ini Jelang Hari Anak Nasional

Salah satunya warga dapat memastikan struktur bangunan tetap dalam kondisi baik saat ingin kembali ke rumah pascagempa.

Di samping itu, warga diharapkan tidak terpancing berita palsu atau hoaks yang mungkin beredar di saat krisis atau pun bencana.

Halaman:

Tags

Terkini