peristiwa

Dampak Banjir di Mamuju Sejumlah Jalan Tertutup Longsor, Sejumlah Desa Terisolir

Jumat, 23 Juni 2023 | 20:04 WIB
Foto: Dampak banjir di Mamuju sejumlah jalan tertutup longsor (BNPB )

MALUKU-Portibinews: Banjir masih berdampak di wilayah Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, pada Kamis (22/6).

Akses transportasi pada dua dusun di daerah tersebut hanya dapat dilalui kendaraan roda dua. Tertutupnya jalan akibat tanah longsor yang terjadi setelah hujan lebat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju menginformasikan dua dusun tersebut, yaitu Dusun Saluleang dan Salu Palli, berada di Desa Salleto, Kecamatan Simboro. Meskipun masih terisolir, genangan di des aini berangsur-angsur surut pada Kamis (22/6) siang.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Mulai Hari ini Kita Beralih dari masa pandemi menjadi endemi

Bencana hidrometeorologi basah ini melanda dua kecamatan pada Selasa lalu (20/6). Kejadian ini terjadi setelah hujan dengan intensitas hujan tinggi.

Banjir dilaporkan BPBD berlangsung pada 14.00 waktu setempat atau Wita. Pada laporan awal, wilayah terdampak yaitu Desa Salleto, Kecamatan Simboro, dan Desa Botteng Utara, Kecamatan Tapalang.

Dampak korban jiwa tercatat mencapai 109 KK atau 439 jiwa. Sedangkan kerusakan teridentifikasi yang dilaporkan BPBD antara lain rumah rusak berat 5 unit dan rusak ringan 2, serta 100 unit lainnya terdampak.

Baca Juga: LBH Medan Ungkap, Sulitnya Si Miskin Mendapatkan Keadilan dan Salinan Putusan Di Pengadilan Negeri Medan

Melihat kajian inaRISK, sebanyak 10 kecamatan di Kabupaten Mamuju memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Dua wilayah yang terdampak banjir termasuk pada wilayah dengan potensi tersebut.

Sementara itu, dilihat dari peringatan dini cuaca, sehari ke depan (24/6), wilayah Sulawesi Barat masih berpotensi angin kencang.

Baca Juga: Kelompok Tani Mborgang Pakpak Bharat Panen Kentang Jenis Varietas Granola

Menghadapi potensi tersebut, BNPB mengimbau untuk tetap waspada terhadap ancaman bahaya hidrometeorologi basah, meskipun sebagian besar wilayah Indonesia khususnya bagian tengah ke barat sudah masuk musim kering.

Menghadapi berbagai ancaman, seperti angin kencang, banjir dan longsor, masyarakat diharapkan memiliki rencana kesiapsiagaan keluarga, dan senantiasa memantau prakiraan cuaca dari institusi yang berwenang.

Tags

Terkini